Kamis, 16 Januari 2014

Lampung - Benteng Terakhir Konservasi Badak Sumatera

agfeed

Provinsi Lampung menjadi benteng terakhir pelestarian Badak Sumatera di Indonesia.
Hal tersebut, dikatakan Direktur Yayasan Badak Indonesia (YABI) Widodo Ramono pada kegiatan "Pelatihan Penegakan Hukum bidang Kehutanan Perburuan dan Perdagangan Satwa Dilindungi", Kamis (19/12/2013).

Ia mengatakan, Badak Sumatera, merupakan satu dari lima jenis badak yang masih bertahan hidup di dunia.
"Badak sumatera kekinian hanya ada di Lampung, yaitu sekitar 40 badak di TNBSS dan 40 badak di TNWK. Sedangkan di Taman Nasional Kerinci Seblat sudah tidak lagi ditemukan badak. Karenanya, Lampung menjadi benteng terakhir konservasi badak sumatera di Indonesia," jelas Widodo.

Ia menjelaskan, jumlah Badak Sumatera di Indonesia menurun drastis sejak tahun 2000. Tiga belas tahun silam, masih ada 800 badak yang tersebar di sejumlah daerah.

Tapi kekinian, sambungnya, hanya ada 100 Badak Sumatera yang 80 badak di antaranya berada di Lampung.

80 badak tersebut, kata dia, berada di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang terdapat di Kabupaten Lampung Barat serta Tanggamus.
"Sedangkan 20 badak laiƃ±nya berada di Kalimantan, dan Sabah Malaysia," terang Widodo.
Menurut Widodo, penurunan drastis jumlah populasi Badak Sumatera itu, disebabkan terutama oleh perburuan liar serta perambahan hutan.

"Untuk itu upaya pengamanan dari peburuan dan perdangan satwa yang dilindungi merupakan upaya yang utama.Aparat penegak hukum juga jangan menoleransi siapa pun pelaku perburuan liar serta perdagangan satwa dilindungi," tandasnya.

Sumber: Link

Selasa, 14 Januari 2014

Memantau Akuisisi Kapal Perang Nakhoda Ragam Class


Rencana Indonesia membeli 3 Korvet Nakhoda Ragam Brunei Darussalam memang ngeri-ngeri sedap. Ngeri, karena semua calon pembeli akhirnya mengundurkan diri: Vietnam, Aljazair, Irak, Malaysia dan Filiphina. Sedap, karena sistem komunikasi dan senjata korvet Nakhoda Ragam bisa diintegrasikan dengan 4 korvet Sigma milik Indonesia.

Sistem senjata dan elektronik ketiga korvet Brunei lebih hebat daripada korvet Sigma Indonesia. Anti-udaranya telah menggunakan peluru kendali Seawolf. Sementara Sigma Indonesia masih menggunakan Mistral. Korvet Brunei juga dilengkapi sensor anti kapal selam (Thales Underwater Systems hull-mounted sonar), serta piranti canggih lainnya: Radamec electro-optic weapons director , Thales Sensors Cutlass countermeasures dan Scorpion radar jammer. 7 korvet modern yang bergerak dengan sistem terintegrasi, tentu akan menjadi mesin perang yang mematikan. Belum lagi jika dikombinasikan dengan fregat kelas Van Speijk. Formasi tempur kapal Indonesia akan semakin beragam.

Lalu mengapa korvet Brunei ditolak berbagai negara? Beberapa pengamat militer Internasional menduga, korvet Nakhoda Ragam memiliki cacat teknis. Korvet dikabarkan bergetar dan agak miring ketika dipacu cukup kencang. Hal ini akibat ukuran kapal yang kecil, namun diisi rudal atau sistem senjata yang besar. Getaran kapal dikhawatirkan mempengaruhi sistem stabilizer senjata, sehingga daya tembak bisa tidak akurat. Ukuran Korvet buatan BAE Systems Surface Ships Inggris ini, nyaris sama dengan Korvet Sigma Indonesia buatan Belanda. Keduanya memiliki panjang kurang-lebih 90 meter dan lebar 13 meter. Daya tampung juga sama, kurang lebih 80 kru.

Nakhoda Ragam Perbedaan mencolok adalah, Korvet/ Light Frigat Nakhoda Ragam memiliki bobot 1940 ton, sementara korvet sigma lebih ringan, yakni 1692 ton. Bobot yang lebih berat membuat kecepatan jelajah Nakhoda Ragam turun menjadi 22km/jam. Sementara korvet Sigma melaju dengan kecepatan jelajah 33km/jam, untuk jarak 6700 km. Kecepatan Korvet/Light Frigat Nakhoda Ragam yang lambat, membuat bahan bakar dan makanan yang dibutuhkan menjadi lebih banyak. Sementara kapasitas penampungan logistik terbatas. Untuk itu banyak yang berpendapat daya jelajah (kemampuan melaut mandiri) Nakhoda Ragam, termasuk pendek dibandingkan kapal sekelasnya (Ocean Patrol Vesel/ Frigate). Korvet Nakhoda Ragam yang mampu mengangkut satu helikopter, dianggap terlalu dipaksakan untuk menjadi Light Frigat. Berbeda dengan Sigma Indonesia yang memang didisain untuk kelas korvet.

Namun jika dilihat dari jenis persenjataan dan sistem elektroniknya, Light Frigate Nakhoda Ragam sangat siap untuk bertempur. 


Persenjataan yang diusung:
• 2 x 4 MBDA Exocet MM40 Block II missile launcher. • MBDA Seawolf surface-to-air missile. • 1 x Oto Melara 76mm gun. • 2 x MSI Defence DS 30B REMSIG 30mm guns • 2 x 3 324mm torpedo tubes BAE Systems. • Thales Sensors Cutlass 242 countermeasures. Rudal Exocet MM40 Block II (tenaga roket) bisa dikonversi menjadi Block III (tenaga jet), sehingga jangkuannya mencapai 180 km, dibandingkan Block II hanya 75 km. Radar dan Alat Sensor: • Radamec 2500 electro-optic weapons director. • Thales Underwater Systems TMS 4130C1 hull-mounted sonar. • BAE Sys Insyte AWS-9 3D E & F-band air & surface radar. • BAE Insyte 1802SW I/J-band radar trackers. • Kelvin Hughes Type 1007 navigation radar. • Thales Nederland Scout radar for surface search. • 1 Helikopter sekelas S-70B Seahawk.

Nakhoda Ragam telah dilengkapi Nautis II command and weapons control. Nautis II merupakan piranti multifungsi untuk berhadapan dengan ancaman: udara, permukaan dan laut. Data/ informasi disuplai oleh berbagai sensor dan sistem senjata, untuk dimunculkan ke War-Room, seperti navigasi, target tracking, ancaman, alokasi senjata dan weapons control functions. Kemampuan kapal ini hampir sama dengan Light Frigate Lekiu Class Malaysia. Hanya saja Lekiu memiliki hanggar helikopter.

Indonesia memang ditempatkan pada situasi yang tidak memiliki banyak pilihan. Ambang batas minimum persenjataan memang harus dipenuhi. Dan TNI telah menetapkan standar Minimum Essential Force (MEF) yang harus dicapai pada tahun 2014. Sementara program korvet nasional yang dicanangkan sejak tahun 2002, belum juga terwujud hingga tahun 2012.
 

Ada gap antara kualitas KRI sekarang dengan target modernisasi yang harus dicapai. Untuk menutupi gap tersebut, TNI AL berharap bisa mengakusisi Light Frigate Nakhoda Ragam milik Brunei Darussalam. Situasi inilah yang disampaikan pihak TNI dan Kementerian Pertahanan saat rapat kerja dengan komisi I DPR. Hasilnya, Komisi I DPR akhirnya mengendurkan tekanannya dalam menolak pembelian 3 fregat buatan Inggris yang diajukan Departemen Pertahanan. “Menurut saya harganya murah sekali. Tapi pada intinya kita upayakan harganya lebih murah,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR, Hayono Isman.

Rencananya Light Fregat Inggris tersebut akan dibeli seharga 300 juta USD. Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengaku, DPR membentuk tim independen untuk memeriksa kelayakan 3 Light Frigate yang dibeli Brunei tahun 202 tersebut. DPR ingin memastikan harga pembelian ditambah biaya retrofit dan upgrade senjata, masih lebih murah jika dibandingkan dengan pembelian frigat baru.

Ketiga Light Frigate Nakhoda Ragam dihargai 300 juta USD, belum termasuk retrofit karena sudah 10 tahun bersandar di galangan kapal Lursen Jerman. Sementara saat membeli 4 korvet Sigma dari Belanda, Indonesia harus mengucurkan 680 juta USD. Kalaupun TNI jadi membeli 3 Nakhoda Ragam Class, harus benar-benar diperhatikan retrofit dan repoweringnya, untuk memastikan light frigate tersebut benar benar siap bertempur dalam perang modern...


Sumber: Link

Kamis, 02 Januari 2014

Kesalahan Di Usia 20 Tahunan


Ane cuma mau share aja gan tentang hal-hal yang harusnya kita hindari selagi kita masih muda..
Oke deh, langsung aja :

pengantar:




Usia 20 Tahunan adalah usia transisi paling penting dalam hidup kita. Perpindahan gejolak dari era sekolahan ke era karir, menuntut kita untuk cepat beradaptasi dengan perubahan yang ada. Keputusan yang kita ambil saat ini – diusia 20 tahunan – tidak hanya berpengaruh untuk jangka panjang saja, tapi juga untuk masa depan kita jauh kedepan.

Apakah anda ingin membuat usia 20 tahunan anda menjadi usia monumental untuk membuat sebuah perubahan dalam hidup anda? Ataukah anda ingin bersenang senang dan membiarkannya berlalu begitu saja? Apapun pilihannya, semua tergantung anda.

Tapi satu yang pasti, usia 20 tahunan adalah usia yang sangat krusial, setiap rencana yang anda tulis, setiap keputusan yang anda buat dan setiap langkah yang anda pilih, akan berpengaruh jauh ke masa depan anda.

Berikut ini hal-hal yang seharusnya tidak anda lakukan ketika berusia 20 Tahunan.

pertama:
1. Bekerja Hanya untuk Uang, Bukan Membangun Impian



Jangan pernah mencari kenyamanan anda ketika masih muda. Masa muda harusnya anda gunakan untuk mencari tantangan sebanyak mungkin, membangun road map menuju cita cita yang anda impikan.

Terkadang pekerjaan dengan tawaran gaji yang cukup besar menghampiri, tapi permasalahannya adalah apakah anda benar benar menikmati pekerjaan yang akan anda geluti itu?

Sebagai contoh jika anda seorang sarjana seni, apakah anda akan menerima pekerjaan sebagai seorang akuntan dengan gaji yang besar? Padahal jelas-jelas bahwa dunia akuntansi bukanlah dunia anda.

Ok, mungkin di hari ini pekerjaan sebagai seorang seniman masih tidak menghasilkan apa-apa, dan pekerjaan sebagai akuntan dapat langsung mendatangkan pendapatan bulanan, tapi apakah anda yang seorang seniman mampu membohongi diri selamanya dengan bekerja sebagai seorang akuntan?

Jika John Lennon memutuskan untuk bekerja di pabrik daripada terus-menerus bermain musik tanpa di bayar di awal karirnya, akankah The Beatles ada saat ini?

Kembali lagi, semua ini masalah proses. Nikmatilah prosesnya.

kedua:
2. Tergesa-Gesa Dalam Jatuh Cinta



Mungkin bagi anda yang baru saja lulus dari dunia kampus, pasti mulai berinisiatif bahwa inilah saatnya mencari tambatan hati yang tepat untuk menjalin rumah tangga bersama. Toh orang tua anda pun juga mendukung langkah anda ini. Apalagi jika undangan sweet seven teen telah lama berganti menjadi undangan pernikahan dari beberapa kolega dekat kita.

Permasalahannya apakah anda akan langsung mengumbar cinta anda begitu bebas dari dunia perkuliahan dan mulai meniti jenjang karir?

Alih-alih fokus mengejar tambatan hati yang tepat, lebih baik kita fokus untuk memperbaiki kualitas diri.

Percayalah, lelaki yang baik akan selalu diperuntukkan untuk wanita yang baik pula.

ketiga:
3. Tetap Kekanak-Kanakan



Diusia peralihan awal 20 tahunan, sering kali kita masih terlihat “kekanakan” dihadapan rekan kerja kita yang lebih tua. Kita masih sering becanda tidak pada tepatnya hingga masih mengedepankan ego daripada professionalitas.

Being child like is good, seperti halnya anak kecil yang selalu ingin belajar banyak hal dan kreatif. But being childish? NO! Bukan sebuah kebanggan lagi di usia anda jika apa-apa masih minta sama orang tua.

Real man use three pedals??? NO!

Real man pakai mobil yang dia beli dengan keringatnya sendiri.

keempat:
4. Family Comes Second


Kita tahu bahwa di usia 20 tahunan adalah usia dimana kita sedang semangat-semangatnya mengejar karir kita. Tapi ingat, jangan pernah lupakan bahwa dibalik kesuksesan anda selalu ada keluarga yang mendukung. Jangan pernah menomor duakan mereka. Anggaplah kehidupan keluarga anda saat inilah adalah sebagai ajang latihan sebelum anda membangun rumah tangga anda dikemudian hari.

Satu lagi yang ingin saya share di poin ini. Anda tahu apa beda The Boy dengan The Man ?

“The Boy comes home cause he need his mommy for giving him some money. The Man comes home cause he knew that he cares of his mommy.”

kelima:
5. Tetap di Pekerjaan yang Tidak Mengajarkanmu Apa-apa 


Pernah membaca cerita tentang persahabatan antara Ayam dan Elang ? Pekerjaan yang terasa nyaman dan tanpa tuntutan tidak akan membuat anda belajar apa-apa. Menjebak anda dalam sebuah kenyamanan semu yang sepertinya enak, padahal lambat laun kreativitas anda akan tergerus karena tidak terbiasa dengan berbagai macam tantangan yang baru. Hal ini mungkin akan membuat senang anda di hari ini, tapi di kemudian hari ketika kreativitas anda sudah tidak terlatih lagi?

Tidak ada salahnya pergi mencari pekerjaan baru yang akan mengajarkan anda banyak hal. Sebelum keadaan membuat anda terlalu nyaman tanpa belajar apa-apa.

persahabatan antara Ayam dan Elang:

Eagle Flies, Chicken Stays 


Diceritakan dahulu kala terdapat seekor elang dan seekor ayam yang bersahabat bersama. Meskipun sang elang dapat menerkam ayam, tapi hal itu tidak dilakukannya, dan mereka pun memilih bersahabat bersama.

Setiap kali sang elang terbang, si ayam selalu lari pontang-panting. Terkadang si ayam baru terbang sedikit, tapi sudah ngos-ngosan dan elang pun merasa kasihan.

Suatu ketika si ayam meminta sang elang untuk mengajaknya terbang tinggi sampai ke ujung langit dan sang elang pun menyetujuinya. Tapi sayangnya, belum sampai diujung langit si ayam sudah mulai takut akan ketinggian, perutnya mual dan ia mendesak sang elang untuk menurunkannya.

Begitu turun, sampailah mereka di sebuah peternakan dan bertemu dengan paman sapi. Paman sapi ini sangat baik sekali dan rela berbagi makanan dengan si ayam. Si ayam pun heran, kok ada yah tempat yang begitu enaknya seperti ini? Tidak perlu berburu untuk mencari makan, semuanya sudah tersedia dengan melimpah di sini.

Begitu sang elang mengajak ayam untuk terbang lagi, si ayam pun menolak. Pikirnya buat apa bersusah payah melawan ketinggian demi mencari makan, toh di peternakan ini semuanya sudah tersedia dengan melimpah. Sejak saat itu persahabatan mereka pun berakhir, sang elang memutuskan untuk terbang lebih tinggi lagi dan si ayam pun memutuskan untuk tinggal dengan jaminan makanan yang ada di peternakan itu.

Suatu ketika, si ayam mendengar bahwa ibu petani ingin makan ayam hari itu. Mendengarnya, si ayam pun lari pontang-panting, namun apa daya badannya yang kegemukan karena banyak makan tak mampu membawanya pergi jauh. Akhirnya si ayam pun tertangkap dan berakhir di meja makan.

Manakah jiwa yang anda pelihara?

Dari cerita di atas, kita dapat mengambil pelajan, “hewan” seperti apakah yang sedang anda pelihara di dalam jiwa anda? Apakah anda sedang memelihara elang? atau memelihara ayam?

Elang adalah hewan yang sangat susah dikandangkan, ia memilih berburu sendiri dan terbang semakin tinggi ketika badai datang. Elang adalah simbol pejuang, entrepreneur dan para professional yang berkelana dengan helicopter view untuk selalu mencari tantangan baru yang dapat membuatnya terbang lebih tinggi. Ia mampu menerkam peluang secepat kilat, larinya cepat, DNA-nya terbentuk dari mengamati, belajar dan berbuat. Elang adalah risk taker, penjelajah yang berani meski berangkat sendirian.

Sedangkan ayam adalah makhluk kandangan. Ia lebih senang berada pada zona nyaman yang membuat mereka “aman” dengan segala fasilitas yang diberi, yang membuat mereka tetap bisa bermalas-malasan tanpa evaluasi dari pihak lain. Sekelompok ayam ini bisa kita lihat dari kebanyakan mereka yang bekerja di sektor pelayanan pemerintah. Walaupun diberi makanan yang berkecukupan, ayamnya kurus, kerjanya malas, matanya redup dan terkadang tiduran.

Saya tidak berkata bahwa semua yang bekerja di sektor pelayanan pemerintah itu bermental ayam, tapi sejauh yang saya temui sampai saat ini, kebanyakan penghuninya bermental ayam seperti yang saya jelaskan di atas.

Untuk itu, janganlah mudah kita dimanjakan keadaan yang lama-lama membuat kita bermental ayam. Terbanglah setinggi mungkin, tangkap peluang secepat kilat dan beranilah mengambil resiko untuk berburu sendirian. Semoga kita semua mampu memelihara elang di dalam jiwa kita.

keenam:
6. Ikut-ikutan Trend

Anda boleh meyadari tren apa saja yang berkembang hari ini, tapi jangan pernah terlalu fokus untuk mengikuti suatu tren tersendiri. Jika anda anda menghabiskan sebagian besar waktu anda hanya untuk mengikuti tren tertentu saja, kapan anda akan fokus untuk menciptakan tren anda sendiri?

Ingat! Mereka yang sukseslah yang menciptakan tren itu, bukan para pengikutnya.

ketujuh:
7. Selesai Belajar 


Kita tahu, kita sudah muak dengan program 12 tahun wajib belajar + 4 tahun kuliah (itupun kalau tidak ngaret). Sudah saatnya kita menutup buku pelajaran dan fokus bekerja untuk mencari uang. Tapi apakah itu benar?

Mereka yang sukses tidak pernah berhenti belajar dan belajar tidak harus di bangku kelas. Dunia ini penuh permasalahan yang sangat menarik untuk dipelajari jika kita mampu memahaminya.

Ingat, wajib belajar bukan hanya 12 tahun + 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah seumur hidup!

Manfaatkan sebaik mungkin usia 20 Tahunan anda, karena apapun keputusan yang anda ambil hari ini, akan berdampak jauh ke masa depan anda.

quote:
“Age is just number, Young is forever and Mature is character”

Source: Link
Thanks to TS

Rabu, 01 Januari 2014

Happy New Year 2014

Selamat tahun baru 2014
Semoga reader semua makin bahagia :D

Resolusi tahun baru 2014 untuk agan semua:


By: Mang.Damin@2014
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
>