1. Condor California
Saat ini jumlah burung Condor California diperkirakan ada 350 ekor saja,
namun demikian jumlah tersebut dikatakan cukup mengkhawatirkan. Condor
California baru dinyatakan sebagai burung yang dilindungi pada 1987,
ketika itu jumlah mereka hanya 22 ekor saja. Bahkan pada 1988 hingga
1991 burung Condor California ini tidak lagi terlihat melayang di langit
atau di beberapa kawasan California bahkan hingga saat ini. Namun
melalui salah satu badan konservasi satwa liar, mereka mengabarkan bahwa
burung Condor California pada Maret 2007 jumlahnya mencapai 279 di
dunia dan 130 ekor di antaranya adalah yang terdapat di kawasan
California, Arizona dan Baja, Meksiko.
2. Andean Condor
Burung Andean Condor ini merupakan yang terbesar di antara condor
lainnya, dan tetap memiliki wajah yang tangguh sekaligus menyeramkan.
Andean Condor tidak memiliki bulu yang tumbuh di atas kepalanya, namun
untuk jantan mereka memiliki mahkota (jengger). Selain itu sesuai dengan
ukurannya yang besar, ia memiliki paruh yang kuat untuk mengoyak
bangkai binatang-binatang besar seperti lama, banteng, rusa dan
sebagainya. Tinggi tubuhnya mampu mencapai 1,2 m dengan berat tubuh
lebih dari 15 kg, dan jika ia merentangkan sayapnya, Wow! Panjangnya
sekitar 3 meter-an. Ia pun salah satu burung besar yang pintar, dan
hidup secara berkelompok. Andean Condor merupakan burung khas Amerika
Utara yang keberadaannya pun dilindungi.
3. Turkey
Kalkun tidak saja merupakan kelompok burung yang menyeramkan dan besar
saja, namun yang paling banyak dijadikan santapan oleh manusia terutama
di benua Amerika dan Eropa yang memiliki perayaan tertentu denga menu
khas daging kalkun. Bahkan Benjamin Franklin ketika menjabat menjadi
Presiden Amerika Serikat, mengusulkan agar burung Kalkun ini dijadikan
sebagai burung nasional Amerika Serikat.
Kalkun merupakan salah satu burung yang tidak bisa terbang namun
memiliki bulu dan motif yang indah dan eksotis. Suaranya pun lantang,
sehingga dapat terdengar hingga ratusan meter. Hanya kalkun jantan yang
memiliki bulu tebal dengan motif yang indah ketika sayapnya
direntangkan, demikian pula dengan ekornya. Namun di bagian kepala
mereka tidak tubuh bulu hanya saja memiliki jengger menyerupai janggut
yang panjang menjuntai ke bawah.
Sementara kalkun betinanya mampu mengenetaskan 4 hingga 17 butir telor
setiap kali mereka bertelur. Namun induk betina kalkun hanya sebentar
sekali menemani dan memberi anak-anaknya makan, selanjutnya mereka
membiarkan anak-anaknya untuk mandiri. Sementara kalkun jantan bahkan
sudah terlebih dulu tidak mengacuhkan keturunan mereka.
4. Marabou Stork
Kita biasanya menganggap burung sebagai mahluk yang dipenuhi denga
bulu-bulu dan motifnya yang indah. Namun anggapan tersebut akan buyar
ketika melihat tiga burung di atas termasuk yang satu ini. Marabou Stork
merupakan burung khas benua Afrika di bagian selatan terutama di Gurun
Sahara. Burung Marabou Stork memiliki sebutan yang sangat buruk karena
reputasinya sebagai burung pemburu, yakni “burung pencabut nyawa”.
Burung Marabou memiliki ukuran tubuh yang besar, tingginya bisa mencapai
1,5m dengan rentangan sayap sejauh 2,6m. Bahkan saking berat tubuhnya,
agar dapat terbang secara bebas mereka memiliki kaki yang berlubang.
Sehingga udara dapat menembus ke dua kaki mereka. Paruh mereka panjang,
kuat dan besar, sehingga dapat memakan beberapa mangsa sekaligus. Mereka
adalah pencuri yang menyeram dan tak gentar, bahkan untuk mendatangi
sarang-sarang burung yang dijaga oleh para pemiliknya.
5. Greater Adjutant
Burung satu ini masih satu keluarga dengan Stork, namun hidupnya lebih
jorok dari saudaranya, karena ia rela harus mencari makan hingga
tubuhnya dipenuhi kotoran ataupun lumpur. Meski demikian Adjustan
merupakan burung yang keberadaannya sangat mengkhawatirkan, bahkan
mendekati kepunahan.
Adjustan memiliki tubuh yang tingginya mampu mencapai 1,45-1,50m dengan
rentangan sayap 2,5m. Mereka biasanya terlihat sedang mencari makan di
kawasan perairan dangkal ataupun danau yang akan mengering. Namun ketika
ekologi mereka banyak diusik dan berubah akibat campur tangan manusia,
mereka harus rela mencari makanan di atas atau bahkan di bawah tumpukan
sampah.
Minggu, 28 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar