Selasa, 10 November 2015

Jangan Sebut Tuhan Saat Begituan (If You Know What I Mean)

BAGI yang pernah nonton film biru buatan Amerika Serikat, tentu tak asing dengan kata-kata “Oh yes, oh My God” saat pemainnya merasakan kenikmatan. Dan yang biasa mengucapkan kata-kata “oh my God” dalam film dewasa situ adalah remain perempuan.

Nah, ternyata ada pastor di Amerika Serikat yang mengeluarkan pendapatnya bahwa para wanita yang menyebut nama Tuhan selama berhubungan badan harusnya dihukum penjara. Adalah Dr John Hagee, pastor senior pendiri Cornerstone Church di San Antonio, Texas yang mengeluarkan ‘fatwa’ itu.

Menurutnya, tidak ada dosa yang lebih besar daripada secara salah menggunakan nama Tuhan untuk urusan nafsu syahwat. Ia menggolongkan penyebutan nama Tuhan saat berhubungan badan itu sebagai penistaan agama dan sudah seharusnya dianggap sebagai tindak kejahatan. Dr Hagee menegaskan, Injil secara konsisten mengecam penggunaan nama Tuhan untuk hal yang sia-sia. “Di dunia yang tempat kejahatan dan kematian mengelilingi kita, penistaan yang sederhana tidak mendapat perhatian sebagaimana mestinya,” katanya.

 Menurutnya, menyebut nama Tuhan dalam kesia-siaan memang tampak kecil dan tak signifikan dibandingkan hal-hal lain di dunia. Tapi, katanya, justru di situlah masalahnya. Dr Hagee menegaskan, menggunakan nama Tuhan saat beraktivitas seksual jelas dosa tiada banding. “Saya pikir ini adalah penggunaan nama Tuhan untuk salah satu yang paling kotor, paling mengjina dan paling berdosa,” tandasnya.

Bahkan, katanya, harusnya siapapun yang menyebut nama Tuhan saat mengerang keenakan karena berhubungan badan harus dipenjara. “Saya akan tempatkan setiap wanita atau gadis yang melakukannya ke dalam penjara,” ujarnya. Hanya saja, Dr Hagee tidak menjelaskan secara rinci bagaimana proses hukum terhadap perempuan yang menyebut nama Tuhan saat bercinta. Ia juga tidak menjelaskan alasan sehingga laki-laki tidak dihukum andai melakukan hal serupa.

 http://www.radarbengkulu.web.id/2015/06/pemuka-agama-ini-larang-sebut-tuhan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
>